Wuiii. jam udah nunjuk pukul 22.00 WIB ne. Walaupun besok masih ada UTS tetep semangat bikin postingan. Oke guys, kali ini aku bakal share sama kalian semua tentang sejarah film pendek (short Film). Kenapa film pendek, karena saya ingin menciptakan sebuah image. Bahwa, sebenernya masih ada kok tontonan yang sederhana, asik, menghibur, dan educat. Itulah film pendek. Daripada nontonin film horor buatan indonesia yang udah kaya jualan ayam goreng "paha-dada-paha-dada" ampun deh.
Seiring majunya zaman, film mulai dibuat dengan durasi yang lama. Zaman ini dimulai sejak 1900-an, perkembangan teknologi dalam merekan dan editing memungkinkan film dibuat dengan durasi yang lama.
Konsep-konsep yang ditawarkan pada tahun 1910-an di Amerika Serikat, dalam pembuatan film pendek biasanya komedi dan beberapa film pendek berupa catatan perjalanan seseorang. Era tersebut ditandai dengan munculnya Tramp chaplin yang diperankan oleh charlie caplin
Tokoh Tramp Chaplin pertama kali diperkenalkan dalam film The Kid Auto Races at Venice.David Robinson menulis:Chaplin mengungkapkan kualitas yang menjadi tonggak film komedi dan menjadi jalan untuk sebuah seni dan mengangkat isu-isu sosial. (Robinson, 1997 hal. 85.)
Chaplin bukan satu-satunya calon bintang untuk keuntungan yang ambisius Keystone Mack Sennett produser dari film pendek. Sennett terus memproduksi serial komedi yang dibintangi Andy Clyde dan WC Fields. Dia juga mempromosikan penyanyi bernama Bing Crosby untuk serangkaian enam film pendek, membangun nama Crosby di layar lebar. " (Eder, 2004)
Pada tahun 1930-an film pendek sudah menjadi produk komersial di Amerika dan mulailah terjadi kemunduran yang serius. Charlie Chaplin pindah ke film Mack dan Mack Sennett keluar dari bisnis perfilm man. Produksi film pendek menjadi lebih sedikit dari sebelumnya dan sebagian besar film-film pendek tersebut diproduksi di rumah. Kadang kala film pendek dibiayai oleh perusahaan film besar. Ada beberapa perusahaan besar yang memaksa para pembuat film rumahan untuk menjual karyanya. Dan kemudian perusahaan-perusahaan ini akan memasarkannya dengan nama yang berbeda. Bisnis macam ini dinamakan block booking. Namun pada akhirnya pengadilan Tinggi Amerika melarang bisnis seperti ini.
Pada tahun 1955, pesaing lain film-film pendek muncul. Dengan munculnya televisi. Sejak itu, film pendek hanya dibuat oleh pembuat film independen. Namun, program televisi juga menampilkan film-film pendek. Film-film ini dibeli oleh televisi dari produsen nya kemudian ditampilkan .Pada akhir 1960-an, film pendek akhirnya menghilang.
Sejak tahun 1980 Film Pendek ditentukan sebagai sebuah film yang berdurasi kurang dari 40 menit sesuai ketentuan Academy of Motion Picture Arts and Sciences di Amerika. Ini berbeda sedikit dengan definisi dari British Academy Film yang menyebutkan bahwa sebuah film pendek memiliki durasi tidak lebih dari 30 menit. Hal ini dilihat, bahwa film pendek sebagai produk non-komersial. Yang dijadikan ajang mengekspresikan diri dan bereksperiman bagi para pembuatnya. Para pembuat film mudah lebih tertarik dengan film pendek karena lebih murah dalam proses produksinya dan dengan meluasnya penggunaan media digital menjadikan produksinya menjadi lebih mudah.
Di Indonesia sendiri, dimana film pendek sampai saat ini selalu menjadi pihak marjinal –sekali lagi, dari sudut pandang pemirsa- film pendek memiliki sejarahnya sendiri yang sering terlupakan. Film pendek Indonesia secara praktis mulai muncul di kalangan pembuat film Indonesia sejak munculnya pendidikan sinematografi di IKJ. Perhatian para film-enthusiasts pada era 70-an dapat dikatakan cukup baik dalam membangun atmosfer positif bagi perkembangan film pendek di Jakarta. Bahkan, Dewan Kesenian Jakarta mengadakan Festival Film Mini setiap tahunnya mulai 1974, dimana format film yang diterima oleh festival tersebut hanyalah seluloid 8mm. Akan tetapi sangat disayangkan kemudian Festival Film Mini ini berhenti pada tahun 1981 karena kekurangan Dana.
Pada 1975, muncul Kelompok Sinema delapan yang dimotori Johan Teranggi dan Norman Benny. Kelompok ini secara simultan terus mengkampanyekan pada masyarakat bahwa seluloid 8mm dapat digunakan sebagai media ekspresi kesenian .
Hubungan internasional mulai terbangun, diantaranya dengan para filmmaker Eropa terutama dengan Festival Film Pendek Oberhausen, ketika untuk pertama kali-nya film pendek Indonesia berbicara di muka dunia di tahun 1984. Keadaan ini memancing munculnya Forum Film Pendek di Jakarta, yang berisikan para seniman, praktisi film, mahasiswa dan penikmat film dari berbagai kampus untuk secara intensif membangun networking yang baik di kalangan pemerhati film.
Akan tetapi, Forum Film Pendek hanya bertahan dua tahun saja.
Secara garis besar, keadaan film pendek di Indonesia memang dapat dikatakan ironis. Film pendek Indonesia hampir tidak pernah tersampaikan ke pemirsa lokal-nya secara luas karena miskinnya ajang-ajang eksibisi dalam negri. Akan tetapi di sisi lain, di dunia internasional, film pendek Indonesia cukup mampu berbicara dan eksis. Dari sejak karya-karya Slamet Rahardjo, Gotot Prakosa, Nan T. Achnas, Garin Nugroho, sampai ke generasi Riri Riza dan Nanang Istiabudi
Catatan Kaki :
-http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_short_film_festival
-http://en.wikipedia.org/wiki/Short_film-http://www.associatedcontent.com/article/199025/a_brief_history_of_short_films_pg2.html?cat=15
-http://www.helium.com/items/134656-short-film-a-brief-critical-history
http://www2.irib.ir/worldservice/melayuRADIO/kal_sejarah/masehi/desember/28desember.htm
Catatan Kaki :
-http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_short_film_festival
-http://en.wikipedia.org/wiki/Short_film-http://www.associatedcontent.com/article/199025/a_brief_history_of_short_films_pg2.html?cat=15
-http://www.helium.com/items/134656-short-film-a-brief-critical-history
http://www2.irib.ir/worldservice/melayuRADIO/kal_sejarah/masehi/desember/28desember.htm
0 komentar:
Posting Komentar